NEWS UPDATE
gambar

Bau Menyengat Limbah Bendungan Kuningan, Ratusan Warga Desak Relokasi

 


Kuningan, Jawa Barat – Ratusan warga Dusun Wanaasih, Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mengikuti kegiatan screening kesehatan dan pemberian bantuan sosial pada Selasa (5/8/2025).  Kegiatan ini merupakan respons atas dampak bau menyengat akibat limbah Bendungan Kuningan yang telah meresahkan warga dan mengancam kesehatan mereka.

Acara yang dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi XII H. Rokhmat Ardyan, M.M, Dandim 0615/Kuningan Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan, S.Sos, perwakilan BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Pemkab Kuningan, dan DPRD setempat, berlangsung dari pukul 13.05 hingga 14.40 WIB.

H. Rokhmat Ardyan, dalam sambutannya, menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi tersebut.  Ia menekankan bahwa bau menyengat telah mengganggu aktivitas dan kesehatan warga, bahkan hewan pun terdampak.  "Jangankan manusia, hewan pun menjauh karena baunya. Saya akan mendorong uji laboratorium dan melaporkan masalah ini ke kementerian terkait untuk segera dicarikan solusi konkret," tegas Rokhmat.

Letkol Arh Kiki Aji Wiryawan memaparkan langkah jangka pendek yang telah disiapkan, termasuk pembangunan dan perpanjangan kanopi di area pembuangan air untuk mengurangi sebaran bau.  Relokasi warga menjadi opsi yang dikaji, kendati terkendala anggaran. "Total 166 KK dengan 433 jiwa bukan jumlah kecil. Kalau pun relokasi memungkinkan, harus dilakukan bertahap. Alternatif lain adalah penanaman pohon untuk menyerap bau air limbah dari bendungan," jelasnya.

Perwakilan BBWS, Dodo, menjelaskan upaya teknis yang telah dilakukan, seperti pemasangan kanopi dan bronjong, pengurangan kebisingan, pemasangan blower, dan penyediaan tiga titik toren air bersih yang telah diuji laboratorium.  "Air yang kami keluarkan telah melalui pengujian dan tidak berbau. Namun karena aliran pembuangan berada dekat dengan pemukiman, kami akan perpanjang kanopi dan terus evaluasi teknis untuk mengurangi dampaknya," kata Dodo.  BBWS juga telah mengajukan permohonan relokasi warga kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan.

Kepala Desa Randusari, Tata Kasta, menyampaikan aspirasi warga untuk direlokasi ke lahan desa seluas 20 hektar yang saat ini tidak produktif karena akses jalan yang buruk.  Ia berharap pemerintah membangun akses jalan atau jembatan untuk memanfaatkan lahan tersebut.  "Setiap hari warga harus memutar jauh ke desa lain hanya untuk ke kebun. Kalau memungkinkan, kami minta relokasi ke tempat yang lebih aman," ungkap Tata.

Sekitar 200 warga mengikuti pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Poskes Kodim 0615/Kuningan, dengan berbagai gangguan kesehatan seperti penyakit asam lambung dan ISPA dilaporkan sebagai dampak polusi udara dari bendungan.  Kejadian ini menyoroti perlunya solusi komprehensif dan segera untuk mengatasi masalah limbah Bendungan Kuningan.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar